Penguatan kelembagaan Bursa Kerja Khusus (BKK) menjadi sorotan penting dalam upaya meningkatkan kualitas penghubung antara dunia pendidikan dengan pasar kerja. Dalam sebuah sesi yang dipandu oleh Bapak Yudik Hendri Hananto dari Dinas Ketenagakerjaan (Dinnaker) dan Bapak Tjatur Pudjiantoro dari Forum Koordinasi BKK (FK BKK), pembahasan mengenai strategi dan implementasi menjadi fokus utama.
Bapak Yudik Hendri Hananto, sebagai pemateri dari Dinnaker, menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan pelaku industri dalam mengoptimalkan peran BKK. Dinnaker sebagai pemangku kebijakan memiliki peran sentral dalam memberikan arahan dan dukungan kelembagaan bagi BKK agar mampu berfungsi secara efektif dalam memfasilitasi pertemuan antara pencari kerja dengan peluang kerja yang tersedia.
Di sisi lain, Bapak Tjatur Pudjiantoro dari FK BKK membahas peran koordinatif forum tersebut dalam memperkuat jejaring antar-BKK di berbagai daerah. Melalui koordinasi yang baik, BKK dapat saling mendukung dan bertukar informasi mengenai kebutuhan pasar kerja lokal dan potensi pencari kerja yang tersedia.
Kesimpulannya, penguatan kelembagaan BKK tidak hanya memerlukan dukungan kebijakan yang kokoh dari pemerintah, tetapi juga kerja sama erat antar-lembaga dan antar-daerah. Dengan sinergi ini, diharapkan BKK dapat menjadi garda terdepan dalam mengurangi kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja industri dengan kesiapan tenaga kerja yang ada, serta meningkatkan kesempatan akses bagi para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kualifikasi dan minat mereka.