Penulis : Dheni Nur Haryadi, S.Pd
Perkembangan teknologi terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Berkembangnya teknologi bisa mempengaruhi pola kehidupan masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan. Kehidupan era modern saat ini memberikan sejumlah tantangan tersendiri bagi guru. Guru dituntut untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai karakteristiknya dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar pembelajaran lebih bermakna, aktif, kreatif, dan menyenangkan bagi peserta didik. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi haruslah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik sehingga diperlukan suatu kemampuan guru untuk dapat memberdayakan sarana teknologi tersebut guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan atau direncanakan.
Pengembangan dan pemanfaatan media teknologi dalam pembelajaran oleh guru ini merupakan salah satu solusi dari seiring mewabahnya virus corona yang mulai muncul bulan Juni 2019 dan masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020. Mewabahnya kasus covid-19 ini mengakibatkan perubahan pada sebagaian besar sektor kehidupan di sejumlah berbagai negara, yang awalnya aktivitas bisa dilakukan secara langsung secara tatap muka kemudian dibatasi aktivitasnya sebagai salah satu cara untuk memutus penyebaran virus corona ini. Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil kebijakan untuk mengatasi merebaknya penyebaran virus corona di lingkungan sekolah dengan cara mengalihkan pembelajaran tatap muka secara langsung di tempat dan waktu yang sama dalam lingkungan sekolah menjadi pembelajaran secara online atau dalam jaringan (daring) yang bisa dilakukan di dalam dan luar lingkungan sekolah tanpa harus bertemu secara langsung dalam tempat dan waktu yang sama. Kebijakan dari pemerintah ini pun berdampak kepada seluruh sekolah di Indonesia khususnya SMK Negeri 1 Kutasari.
Pembelajaran dalam jaringan (daring) merupakan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan internet dan beberapa teknologi serta aplikasi teknologi sebagai media pembelajaran yang digunakannya. Adanya pembelajaran daring ini mengharuskan para guru untuk bisa memanfaatkan media teknologi yang ada untuk digunakan dalam pembelajaran bersama peserta didiknya. Selain itu para guru perlu adanya peningkatan penguasaan kemampuan media teknologi misalnya mampu mengoperasikan komputer, gadget, dan lain-lain. Untuk mendukung pembelajaran daring maka diperlukan suatu aplikasi tertentu. Aplikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran daring adalah google classroom.
Google classroom adalah aplikasi gratis berbasis web yang dibuat untuk mempermudah pembelajaran antara guru dan siswa. Aplikasi ini secara otomatis sudah terintegrasi dengan layanan google suite for education lainnya seperti Gmail, Google Docs, dan Google Calendar. Aktivitas yang dapat dilakukan melalui google classroom ini adalah guru dapat membuat kelas maya dan mengajak siswanya untuk bergabung masuk dalam kelas maya tersebut serta kemudian memberikan informasi terkait pembelajaran yang dilakukan, guru dan siswa dapat berbagi file bisa berupa materi ajar, video materi ajar, dan sebagainya. Guru dapat membuat penugasan dan siswa dapat mengumpulkan tugas yang dikerjakannya secara online. Penugasan yang diberikan dan yang dikumpulkan dalam bentuk file/tanpa kertas baik dalam dalam jumlah banyak dan sedikit. Selain itu guru dapat membuat penugasan kepada siswa untuk dikerjakan pada waktu yang akan datang melalui google calendar. Guru juga dapat memberikan soal kuis/ujian kepada peserta didik secara online, dapat mengatur dan menilai progres siswanya sambil tetap terhubung dari manapun juga. Google classroom ini terjangkau dan aman yang disediakan gratis untuk sekolah, lembaga nonprofit, dan perorangan serta tidak berisi iklan, promosi, dan sebagainya. Guru dan siswa dapat menggunakan aplikasi ini dalam waktu kapanpun dan dimanapun, mereka dapat saling berkomentar satu sama lain secara tertulis.
Penggunaan aplikasi google classroom ini dapat dilakukan melalui perangkat digital misalnya komputer, gadget/smartphone, dan tablet yang terhubung melalui internet. Aplikasi google classroom ini dapat digunakan pada beberapa browser/mesin pencari misalnya Chrome, Firefox, Microsoft Edge, dan sebagainya. Namun, proses instalasi pemasangan aplikasi google classroom ini dapat dilakukan hal ini biasanya diperuntukan pada penggunaan perangkat digital yang berpindah-pindah. Penggunaan aplikasi google classroom ini secara praktiknya dapat dipadukan dengan aplikasi lain berbasis video conference (vicon) misalnya google meet. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk saling melengkapi dan mengefektifkan pembelajaran antara guru dan siswa khususnya pembelajaran kimia. Pembelajaran kimia ini merupakan pembelajaran sains yang berisi konsep materi dan praktik atau aplikasi dalam kehidupan nyata sehingga penerapannya tidak hanya berisi tulisan konsep materi ajar akan tetapi untuk memperjelas pemahaman bagi siswa perlu adanya visualisasi dalam kehidupan nyata. Melalui aktivitas video conference ini membuat guru dan siswa dapat saling bertatap muka dalam tempat yang berbeda dengan waktu yang sama.
Google meet merupakan suatu aplikasi video conference yang digunakan untuk proses meeting secara online dan dikembangkan oleh perusahaan Google. Aplikasi google meet ini memungkinkan pengguna mengadakan rapat/pertemuan dalam perjalanan, melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara virtual. Hal ini dikarenakan dalam aplikasi google meet memiliki fitur yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan panggilan video sehingga nantinya ketika aplikasi ini digunakan dalam pembelajaran akan tampak adanya interaksi secara tatap muka antara guru dengan siswanya dalam tempat yang tidak sama tetapi waktunya sama. Aplikasi google meet ini memberikan manfaat bagi guru diantaranya adalah memudahkan bagi guru untuk menyampaikan penguatan materi khususnya materi kimia secara jelas kepada peserta didik. Aplikasi ini juga guru bisa memanggil orang lain dalam hal ini siswa dalam jumlah yang tidak sediki dan mereka dapat menjadi anggota dalam kelas google meeting tersebut saat melakukan tatap muka.
Adanya sistem pembelajaran daring yang diterapkan di SMK Negeri 1 Kutasari sebagai salah satu solusi untuk menanggulangi penyebaran virus corona maka pembelajaran daring dilakukan secara sinkron dan asinkron. Pembelajaran daring secara sinkron merupakan pembelajaran online antara guru dengan siswa yang dalam waktu yang sama dan dapat melakukan komunikasi langsung secara dua arah dan saling memberikan feedback. Pembelajaran daring secara asinkron merupakan pembelajaran dilakukan oleh guru dan siswa yang tidak saling online dalam waktu yang sama akan tetapi pembelajaran ini dimediasi dengan suatu aplikasi LMS (Learning Management System) dimana dalam LMS tersebut materi ajar sudah disiapkan oleh guru untuk diberikan kepada siswanya. Secara praktiknya di SMK Negeri 1 Kutasari, pembelajaran daring secara sinkron ini dilakukan melalui kegiatan video conference dengan menggunakan aplikasi google meet selama durasi waktu sekitar 15 menit, sedangkan pembelajaran asinkron dilakukan dengan sistem LMS yaitu aplikasi google classroom setelah 15 menit pembelajaran sinkron.
Praktik pembelajaran kimia secara daring di SMK Negeri 1 Kutasari mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut diantaranya pertama, kemampuan bagi guru, siswa, dan orang tua yang sulit beradaptasi dengan proses belajar secara daring khususnya penggunaan aplikasi yang digunakannya yaitu google classroom dan google meet. Kedua, kecepatan akses internet yang bagus masih sulit terjangkau di setiap wilayah tempat tinggal baik guru dan siswanya. Ketiga, terbatasnya kemampuan perangkat digital milik siswa apabila terpasang aplikasi pembelajaran kimia secara daring. Adanya beberapa kendala dalam pembelajaran kimia secara daring ini bukan berarti dinyatakan tidak efektif akan tetapi peran guru sebagai pendidik bagi siswa tetap harus dilakukan semaksimal mungkin agar proses belajar kimia pada siswa tetap ada walaupun sedang mengalami keterbatasan pembelajaran tatap muka di sekolah. Adanya kendala pembelajaran kimia secara daring ini maka pihak sekolah memberikan sejumlah solusi penyelesaian yaitu pertama, pemberian pulsa paket internet gratis kepada siswa baik dari bantuan pemerintah maupun dari sekolah secara mandiri. Kedua, pihak sekolah memberikan bantuan pinjaman tablet kepada siswa yang merasa kesulitan dalam menggunakan perangkat digital penunjang pembelajaran kimia secara daring. Ketiga, memberikan panduan penggunaan aplikasi pembelajaran daring yaitu dengan google classroom dan google meet. Seiring berjalannya waktu maka pembelajaran kimia secara daring sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini menunjukkan perlu adanya kesinergian antara beberapa pihak. Guru selaku pendidik berusaha merancang desain pembelajaran secara online yang baik, siswa sebagai peserta didik tetap harus belajar, dan sedangkan orang tua siswa senantiasa memberikan dorongan kepada anak-anaknya untuk tetap semangat dalam belajarnya walaupun kondisi masih sulit dijangkau secara tatap muka di sekolah.