Setelah mengadakan perencanaan kurang dari 5 hari, alhmadulillah akhirnya kegiatan Peringatan Hari Bersih Dunia bisa diselenggarakan dengan lancar dan sukses.

Seperti yang telah direncanakan bahwa SMK Negeri Kutasari mengadakan dua kegiatan di hari Kamis dan Jumat.
Kegiatan yang pertama adalah Sehari Tanpa Sampah Plastik di SMK Negeri Kutasari
Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, 13 September 2018 dengan melibatkan semua orang yang berada di sekolah. Mulai dari Kepala Sekolah, guru, siswa sampai para penjual di kantin. Pada hari itu seluruh warga sekolah dilarang menjual dan atau membeli dengan menggunakan wadah plastik.
Berdasarkan pengalaman pertama program ini ternyata sangat efektif mengurangi sampak plastik di sekolah.
Kegiatan yang kedua adalah Bersih Bersih

Ini adalah puncak kegiatannya. Yaitu dengan bersih bersih di beberapa tempat yang diawali dengan pelepasan oleh Kepala Sekolah, Drs. Darimun, M.Pd.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 14 September 2018.
Adapun lokasinya dibagi menjadi beberapa tempat. Lebih dari 50 likasi. Antara lain : alun alun Purbalingga dan sekitarnya, GOR Guntur Darjono, Buper, Taman Reptil, Wisata Telaga situ marta, masjid masjid, beberapa sungai dan lokasi lokasi lain.

Berdasarkan pengamatan langsung dan laporan dari beberapa anak dan juga guru pendamping, ternyata banyak sekali kebiasaan buruk masyarakat terhadap perlakuan sampah.

Yang saya amati langsung yang bertugas di sekitar alun alun Purbalingga, Tugu Knalpot, Kompo Motor, Pasar Mandiri, Taman Janatin, ternyata hampir seluruh lobang yang seharus dipakai sebagai aliran air ketika hujan, ternyata dipakai untuk membuang sampak. Sampah banyak menumpuk di sana. Hal ini mengakibatkan ketika hujan deras di daerah alun alun, jalan Jendral Sudirman terjadi banjir di jalanan.

Ada lagi cerita menarik yang terjadi di salah satu sungai yang dijadikan tempat bakti sosial yang kebetulan sungai itu sebagai tempat pembuangan sampah. Ketika sedang terjadi pembersihan sampah di lokasi itu, tiba-tiba ada seseorang yang menenteng dua plastik besar berisi sampah yang hendak dibuang di sungai tempat bakti sosial. Karena si pembuang sampah itu tidak tahu bahwa sampah di sungai sedang dibersihkan, orang tersebut “kepergoK” dan hanya berkata “oooh sampaeh lagi dibersihkan ya?” Salah seorang peserta bakti sosial menjawab, “Ya pak. Jangan buang sampah di sini lagi ya Pak!”

Itulah sekilas cerita tentang kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Kalau kebiasaan ini dibiarkan terus, maka akan berdampak sangat buruk pada lingkungan di masa yang akan datang.

Menyadarkan budaya membuang sampah dengan benar, tidak sembarangan, membatasi pembuangan sampah, adalah menjadi tanggung jawab bersama.

Marilah kita biasakan untuk peduli dengan lingungan. Peduli dengan sampah.

Hidup sehat tanpa sampah

Mulia Karena Akhlaqul Karimah